ABSTRACTA Packhouse is one of the cement packing area commonly exist in a cement plant. There are 2 primary machines used in packing cement process, namelya packer machine and a palletizer. A palletizer is an equipment for organizing the cemet bag on the pallet. The cement are organized in twotypes of pattern layer either 3&2 or 2&3 pattern. An alignment belt is utilized in order to set the position of bag based of the pattern. Furthermore, the timing belt provides a function to ensure gap between cement more than 100mm. If the gap is not achieved, the palletizer will be switched off the automation system, and show the bag gap notification. In december, it was recorded 365 times of palletizer automation failure caused by bag gap alarm. Therefore, there are 22.995 product loses. Most of bag gap problem is caused by an empty bag. The position of the failed product (empty cement bag)stick with the cement product.To prevent the empty bag enters the palletizer system by evacuating it pass through the belt trap, an additional photocell sensor can be added. It has the function to detect lenght of cement bag and gives an input to controller (PLC). The PLC process the input based on the time interval detection.The sistem will active if the set point in its program is reached.Thetrigger sensor detects the failed product.Furthermore, 662-BT1 will reject the cement bag.The aim of this study is design the system to deccrease the frequency of system failure caused by failed cement bag that enters the palletizer system. This willhelp the system when the problem rises.Implementation of this system decreases the bag gap alarm caused by the empty bag. Thus, the performance of palletizer will increase.Key words :bag gap, PLC,overlap, belt trap.ABSTRAKPackhouse adalah area packing semen yang terdapat pada setiap pabrik semen. Terdapat dua alat utama yang digunakan dalam proses packing semen yaitu: Packer Machine dan Palletizer. Palletizer adalah alat yang digunakan untuk menata semen di atas pallet. Semen tersebut terdiri dari 2 pattern layer yaitu: pattern 3 2 dan pattern 2 3.Posisi semen diatur pada alignment belt, alignment belt mendapat umpan semen dari Timing Belt, timing belt berfungsi memastikan jarak antar semen yang diumpan tidak kurang dari 100 mm. Jika jarak antar semen tidak tercapai maka palletizer akan mematikan sistem otomatisasinya, dan akan menampilkan alarm bag gap. Pada bulan desember 365 kali kegagalan sistem otomatisasi palletizer disebabkan oleh alarm bag gap dan menyebabkan loses sejumlah 22.995 produk. Salah satu penyebab bag gap adalah adanya kantong semen kosong yang terevakuasi oleh packer machine dan terbaca oleh sensor pada palletizer yang berfungsi untuk mendeteksi jarak antar kantong semen. Posisi kantong semen kosong tersebut overlap dengan kantong semen.Pencegahan kantong kosong masuk kedalam sistem palletizer yaitu mengeluarkannya dari sistem transport melalui belt trap, dengan cara menambahkan sensor photocell dan program pada PLC. Sensor photocell berfungsi mendeteksi panjang semen dan memberi inputan pada PLC, PLC mengolah inputan berdasarkan lama waktu pendeteksian kantong semen, jika setpoint tercapai dan produk terdeteksi sensor trigger maka 662-BT1 akan bekerja untuk mengeluarkan produk dari transport. Tujuan dari studi ini adalah merancang sistem untuk mengurangi frekuensi kegagalan pada sistem yang sudah ada akibat adanya kantong semen kosong yang masuk kedalam sistem palletizer dan mempermudah proses penanganan. Setelah penerapan sistem ini aktifnya alarm bag gap akibat adanya bag kosong dapat berkurang dan produktifitas palletizer dapat meningkat.Kata kunci :bag gap, PLC,overlap, belt trap.
CITATION STYLE
Prasetya, S., Mahasin, M. N., & Susanto, H. (2019). PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSIAN KANTONG KOSONG PADA 662-BT1 UNTUK MENGURANGI FREKUENSI BAG GAP PADA 672-PA1. Jurnal Poli-Teknologi, 17(3). https://doi.org/10.32722/pt.v17i3.1260
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.