Osteosarkoma adalah kanker yang berasal dari sel mesenkim dan merupakan keganasan tulang primer yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Pasien dengan osteosarkoma sering memiliki keluhan yang tidak spesifik, termasuk nyeri pada daerah yang terkena. Pada populasi anak-anak, keluhan nyeri dan bengkak pada tahap awal ini sering mengalami kekeliruan dan dikaitkan dengan trauma. Hal ini mengakibatkan rata-rata onset sejala hingga penegakkan diagnosis berlangsung selama sekitar 3-4 bulan. Apabila tumor melibatkan area disekitar sendi (distal femur dan proksimal tibia), nyeri dapat diperburuk oleh berat tubuh sehingga pasien akan menjadi kesulitan untuk berjalan. Diagnosis osteosarkoma paling baik dilakukan melalui pendekatan multidisiplin yang komprehensif. Salah satu pemeriksaan penunjang yang terjangkau dan cukup efektif untuk menegakan diagnosis adalah rontgen atau X-ray. Pada pemeriksaan X-ray, dapat terlihat ukuran dan lokasi tumor serta tingkat kerusakan tulang yang disebabkan oleh tumor tersebut. Pemeriksaan ini juga memvisualisasikan reaksi periosteal dan segitiga Codman, yang merupakan gambaran khas pada Osteosarkoma. Tatalaksana osteosarkoma terdiri atas tindakan pembedahan dan terapi neoadjuvan. Pada kasus ditunjukkan gambaran osteosarkoma pada anak laki-laki berusia 15 tahun. Diagnosa baru ditegakkan 7 bulan pasca onset awal penyakit pasien. Pada pasien ini dilakukan tindakan pembedahan yaitu amputasi transfemoral dan penanganan klinis pasien termasuk kondisi malnutrisi yang dialami oleh pasien.
CITATION STYLE
Purnaning, D., & John, S. A. E. (2023). OSTEOSARCOMA IN CHILDREN: A CASE REPORT. Unram Medical Journal, 12(1), 1349–1354. https://doi.org/10.29303/jk.v12i1.4335
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.