Kampung wisata sewu kembang Nglurah, Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, selain dikenal sebagai sentra tanaman hias, juga penghasil kopi. Hal ini dibuktikan dengan di sekitar kawasan yang berbukit, banyak dijumpai tanaman kopi, namun masih terbatas dalam produksinya. Adapun tujuan pengabdian ini, untuk membantu dalam tata kelola peningkatan budidaya produk kopi sebagai produk kearifan lokal melalui mitra kelompok sadar wisata ( pokdarwis ) Kampung Wisata Sewu Kembang,Nglurah sehingga mampu meningkatkan produk kopi yang bercitra rasa dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Metode yang digunakan dengan cara melakukan observasi dan wawancara langsung dengan mitra masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata ( pokdarwis ) Kampung Wisata Sewu Kembang melalui pelatihan yang terencana dan terstruktur. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tata kelola budidaya kopi baik dari segi pengelolaan produk maupun pelaporan administrasi. Selain itu berkat pendampingan dan pelatihan yang diberikan, kreatifitas masyarakat mulai tumbuh dan berkembang hingga mampu menciptakan produk kopi Menggung dan kopi Wangsul yang merupakan produk asli dari kampung wisata sewu kembang. Kedepan diharapkan mampu mengelola sumber daya alam maupun manusia dengan daya dukung kearifan lokalnya.
CITATION STYLE
Widagdo, Y. M. (2023). TATA KELOLA BUDIDAYA KOPI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUK KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG WISATA SEWU KEMBANG NGLURAH, TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR. Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat, 2(3), 172–178. https://doi.org/10.36636/eduabdimas.v2i3.2656
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.