Arah pembangunan hari ini, membawa manusia harus merenung lebih dalam bahwa ada yang salah sebenarnya. Melihat pembangunan semata-mata dari sudut pandang ekonomi belum cukup mampu memberikan jaminan bahwa kebutuhan generasi yang akan datang masih akan tetap tersedia. Akhirnya, pertimbangan ekologi dan sosial tidak bisa dikesampingkan. Komunitas Adat Ammatoa Kajang di Sulawesi Selatan telah mempraktikkan pola-pola pembangunan yang tetap merawat lingkungan dan sistem sosial mereka ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Ammatoa(Pemimpin adat) dan Galla' Limbo(Kepala Desa) Tanah Towa. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pemaknaan pesan “Pasang ri Kajang” yang terus diwariskan untuk membangun tanpa merusak lingkungan tanah adat Kajang.
CITATION STYLE
Adriyani, A. (2017). Studi Ecodevelopment: Kontekstualisasi Pembangunan Berkelanjutan dalam “Pasang”oleh Komunitas Adat Ammatoa. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 2(1), 9–15. https://doi.org/10.17977/um021v2i12017p009
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.