Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab mengapa implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum optimal dan menganalisis mengapa Indikator Kinerja Utama (IKU) belum menunjukkan indikator kinerja pemerintah yang berorientasi hasil.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan melakukan wawancara semiterstruktur kepada partisipan yang terlibat langsung dalam implementasi SAKIP SKPD, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi akuntabilitas kinerja pada tingkat SKPD. Peneliti juga melakukan evaluasi terhadap IKU SKPD dengan pendekatan Cetakbiru Kinerja (Performance Blueprint) untuk mengetahui mengapa IKU SKPD belum berorientasi hasil.Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi akuntabilitas kinerja pada tingka SKPD, yaitu dukungan data kinerja, kompetensi teknis aparatur, komitmen manajemen, koordinasi antar unit atau satuan kerja, tekanan regulasi, perubahan kebijakan program dan kegiatan, peran Indikator Kinerja Kunci (IKK), konflik kepentingan, kuantitas aparatur, insentif kinerja, alokasi anggaran, dan kondisi geografis. Sedangkan terhadap IKU SKPD, masih terdapat IKU yang berorientasi kuantitas atau kualitas dari usaha (service delivery outcomes) dan belum sepenuhnya berorientasi dampak dari kuantitas atau kualitas usaha yang dilakukan (community outcomes).
CITATION STYLE
Muharsyah, O. (2020). EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (STUDI PADA KABUPATEN MUARA ENIM). ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal, 4(2). https://doi.org/10.22146/abis.v4i2.59330
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.