Pada RIPPARPROV Riau 2021-2030, Kota Pekanbaru termasuk ke dalam Rencana Perwilayahan Pariwisata Provinsi Riau dan ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (KPPP). KPPP Pekanbaru menetapkan 3 kawasan Desa Wisata yaitu Desa Wisata Alam Buluh Cina, Kampung wisata Tebing Tinggi Okura dan Kampung Wisata Bandar. Desa Wisata merupakan salah satu bentuk pembangunan berkelanjutan melalui promosi produktivitas pedesaan yang dapat menciptakan pekerjaan, distribusi pendapatan, pelestarian lingkungan dan budaya lokal, meningkatkan partisipasi masyarakat, menghargai keyakinan dan nilai-nilai tradisional. Perubahan menjadi desa wisata tentunya mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak atas keberadaan desa wisata di Wilayah KPPP Provinsi Riau terhadap penggunaan lahan dan ekonomi masyarakat setempat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dan analisis spasial. Teknik analisis spasial yaitu digunakan untuk menganalisis kondisi eksisting penggunaan lahan desa wisata dengan mencari data berupa peta citra dari Google Earth, kemudian dilakukan pendigitasian guna lahan menggunakan software ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak desa wisata terhadap guna lahan dan ekonomi masyarakat. Dampak yang terjadi pada perubahan guna lahan dapat dilihat pada peningkatan jumlah jenis lahan perdagangan dan jasa demi menunjang keberlangsungan desa wisata dan peningkatan ekonomi dilihat dari bertambahnya lapangan pekerjaan baru dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
CITATION STYLE
Nurazmi, U., Fatimah, E., & Ramadhani, A. (2022). PERUBAHAN GUNA LAHAN DAN STRUKTUR EKONOMI PADA LOKASI PENGEMBANGAN DESA WISATA. JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI, 8(1), 43–53. https://doi.org/10.25105/pdk.v8i1.14721
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.