Pemuda sebagai agen perubahan dan aktor masa depan memilik andil untuk menuntaskan konflik yang terjadi baik secara subversif maupun persuasif melalui kajian keagamaan. Kondisi sosial masyarakat sangat menuntut peran serta dan andil dari pemuda sehingga keberadaan pemuda menjadi penentu perubahan sosial yang lebih progresif menuju ke arah perubahan kehidupan yang lebih baik. Dengan perkembangan zaman yang sangat cepat banyak masalah yang dihadapi pemuda sebagai agen perubahan, banyak peran pemuda yang terhambat karena berkembangnya zaman dan teknologi, keadan ini memaksa pemuda berubah mulai dari sikap, gaya hidup sampai hubungan sosial. Penelitian ini merupakan kajian teori konseptual dan menelaah hasil pemikiran Muhammad Iqbal yang dikenal sebagai salah satu pembaharu pendidikan islam, dengan menggunakan metode kualitatif diskriptif terhadap hasil karya Muhammad Iqbal tentang rekonstruksi pendidikan islam. “Dari penelitian ini disimpulkan bahwa bahwa intelektualisme Islam pada waktu itu dapat dikatakan nyaris berhenti, karena Umat Islam telah berhenti mengambil inspirasi dari Al-Quran. Diagnosis yang ditawarkan Iqbal untuk menyembuhkan persoalan ini adalah dengan jalan menumbuhkan kembali semangat intelektualisme melalui tiga sumber, yaitu serapan indrawi, rasio, dan intuisi. Apabila Umat Islam mampu melakukan berpikir semacam ini, revolusi pengetahuan dalam dunia Islam akan terjadi secara mengagumkan dan persoalan- persoalan yang timbul dari dampak westernisasi dan dekansi moral remaja yang terjadi bisa atasi.
CITATION STYLE
Walid, K., & Salik, M. (2022). Rekonstruksi Pemikiran Agama Dalam Mencegah Kemunduran Moralitas Pemuda (Telaah Pemikiran Sir Muhammad Iqbal). Jurnal Filsafat Indonesia, 5(1), 47–52. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.36375
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.