NOMOPHOBIA PADA MAHASISWA UNAIR ( STUDI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FKM PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI)

  • Iftitah Amalia Rahmadani
  • Mandagi A
N/ACitations
Citations of this article
55Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACTSmartphone is one of the telecommunication equipment, nowadays has become a must-have for everyone. Unfortunately, people do not realize that smartphone use have a negative impact in the form of nomophobia. Nomophobia is a person's anxiety if they cannot access their smartphone. College students are a group that can also be affected by nomophobia. This study aimed to find out the picture of nomophobia in final level students of FKM PSDKU Universitas Airlangga in Banyuwangi. The population used weres 41 people. The research design used descriptive quantitative studies with a cross sectional approach. The research was conducted by providing google form related to Nomophobia Questionnaire (NMP-Q). The results showed that students with the number of 4 people (9.76%) have mild nomophobia and 37 people (90.24%) have moderate nomophobia. The conclusion of the results obtained that all college students of the final level of FKM PSDKU Universitas Airlangga in Banyuwangi experienced nomophobia. It is recommended for students to increase physical activity and social interaction and set a daily schedule of activities in order to do more activities without using a smartphone.Keywords: Nomophobia, Smartphone, Final Students ABSTRAKPonsel pintar sebagai salah satu alat telekomunikasi, saat ini telah menjadi barang wajib untuk dimiliki setiap orang. Sayangnya manusia tidak menyadari bahwa penggunaan ponsel pintar memiliki dampak negatif berupa nomophobia. Nomophobia merupakan suatu kecemasan seseorang apabila tidak dapat mengakses ponsel pintarnya. Mahasiswa merupakan suatu kalangan yang juga bisa terdampak nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nomophobia pada mahasiswa tingkat akhir FKM PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi. Jumlah populasi yang digunakan adalah sejumlah 41 orang. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan memberikan google form terkait Nomophobia Questionnaire (NMP-Q). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan jumlah 4 orang (9,76%) mengalami nomophobia ringan dan 37 orang (90,24%) mengalami nomophobia sedang. Kesimpulan dari hasil yang didapatkan bahwa seluruh mahasiswa tingkat akhir FKM PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi mengalami nomophobia. Disarankan terhadap mahasiswa untuk memperbanyak aktivitas fisik dan interaksi sosial serta mengatur jadwal kegiatan harian agar dapat lebih melakukan aktivitas tanpa menggunakan ponsel pintar.Kata Kunci: Nomophobia, Ponsel pintar, Mahasiswa tingkat akhir.

Cite

CITATION STYLE

APA

Iftitah Amalia Rahmadani, & Mandagi, A. M. (2021). NOMOPHOBIA PADA MAHASISWA UNAIR ( STUDI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FKM PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI). Journal of Community Mental Health and Public Policy, 3(2), 59–68. https://doi.org/10.51602/cmhp.v3i2.53

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free