Pegagan (Centella asiatica (L) Urb) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang semakin dikenal masyarakat. C. asiatica merupakan tanaman yang dapat hidup dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Perbedaan ketinggian tempat tumbuh yang mempengaruhi lingkungan sekitar juga menghasilkan kandungan kimia yang berbeda pada tanaman. Bahan jamu mempunyai beberapa kriteria diantaranya susut pengeringan, organoleptik, dan kandungan kimia. Salah satu kandungan kimia yang berkasiat obat dalam tanaman C. asiatica yaitu asiatikosida. Kandungan kimia suatu bahan sangat dipengaruhi oleh proses pascapanen salah satunya adalah pengeringan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ketinggian tempat tumbuh dan metode pengeringan terhadap organoleptik dan kadar asiatikosida. Variasi ketinggian yang digunakan yaitu ketinggian 600 mdpl dan 900 mdpl. Metode pengeringan yang digunakan yaitu sinar matahai, kombinasi matahari dan box dryer, pengeringan box dryer, kombinasi box dryer dan oven, serta pengeringan oven. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ketinggian tempat tumbuh dan metode pengeringan berpengaruh terhadap warna dan rasa serta kadar asiatokosida, tetapi tidak berpengaruh terhadap aroma simplisia C. asiatica. Tempat tumbuh ketinggian 600 mdpl dengan metode pengeringan kombinasi box dryer dan oven memberikan nilai tertinggi kadar asiatikosida yaitu 0,94 ± 0,07 %.
CITATION STYLE
Safrina, D. (2019). PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH DAN METODE PENGERINGAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KADAR ASIATIKOSID PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urb). Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 8(3), 208. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v8i3.208-213
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.