Latar Belakang : Data WHO (2020) menunjukkan paparan Covid-19 tersebar di 216 negara dan wilayah, dengan total kasus 14.765.256 jiwa. Di Bali jumlah kasus terkonfirmasi 45.832 orang, sembuh 43.295 orang (94,46%), dan meninggal dunia 1.414 orang (3,09%). Kasus aktif per hari ini menjadi 1.123 orang (2,45%) menurut Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi Bali 10 mei 2021.Corona virus Desease (COVID-19) adalah penyakit akibat virus yang bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan. Pasien yang terinfeksi COVID-19 akan dirawat diruangan isolasi yang didesain khusus untuk menangani pasien dengan penyakit infeksi agar terpisah dari pasien lain. Ketika berada diruang isolasi pasien tidak bisa bertemu dengan keluarga dan tidak bisa keluar masuk di ruangan tersebut secara bebas seperti ruang biasa. Hal ini menyebabkan pasien cenderung mengalami depresi. Disatu sisi pasien membutuhkan motivasi diri untuk dapat sembuh. Motivasi diri yang tinggi akan membuat seseorang berusaha untuk melawan penyakitnya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 33 orang didapatkan dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi. Hasil : Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dalam tingkat depresi kategori sedang yaitu sebanyak 15 orang (45,5%), motivasi diri dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 orang (57,6%) dengan p-value = 0,003 (p< α; α=0,05). Kesimpulan : terdapat hubungan tingkat depresi dengan motivasi diri pada pasien COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Kasih Ibu Saba.
CITATION STYLE
Antari, N. W. T., Wulandari, N. P. D., & Prihandini, C. W. (2022). Hubungan Tingkat Depresi Dengan Motivasi Diri Pada Pasien Covid-19. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 6(2), 88–93. https://doi.org/10.37294/jrkn.v6i2.369
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.