Gawe Kuta Baluwarti Bata Kalawan Kawis memiliki makna penting dalam vista sejarah dan kebudayaan masyarakat Banten. Konteks historis dari sumber Sajarah Banten menyebutkan gawe kuta baluwarti bata kalawan kawis sebagai wujud dari kebijakan Sultan Banten, khususnya pada pemerintahan Sultan Maulana Yusuf (1570-1580) dalam membangun infrastruktur perkotaan, salah satunya adalah benteng pertahanan dengan menggunakan batu bata dan karang (kawis). Wujud kebijakan tersebut menunjukkan sebuah simbol perpaduan harmonis antara gatra alami (karang) dan sosial (batu bata) dengan memanfaatkan geopolitik Kesultanan Banten sebagai kerajaan maritim yang pernah berjaya pada masanya. Semboyan ini merupakan cerminan dari tinggalan intangible Kesultanan Banten sekaligus cerminan kearifan lokal (local wisdom) yang ditransmisikan dari generasi ke generasi.
CITATION STYLE
Wibowo, T. U. S. H. (2018). GAWE KUTA BALUWARTI BATA KALAWAN KAWIS, SEBUAH KONSEP HISTORIS DAN SIMBOLIS. Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah, 4(1), 69. https://doi.org/10.30870/candrasangkala.v4i1.3434
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.