Usaha Kecil Menengah (UKM) Batik Desa Klampar , Kabupaten Pamekasan saat ini masih belum mendapatkan peluang besar memasarkan produknya secara berkelanjutan menggunakan teknologi informasi. Keterbatasan akses pemasaran serta perbedaan persepsi antara pengerajin dengan Dinas UMKM Kabupaten Pamekasan terus terjadi. Banyaknya UKM Batik Desa Klampar, tidak mau menghadiri pelatihan sehingga memilih menjalnkan usahanya secara mandiri. Akses dan pemberian rekomendasi peminjaman modal sangat terbatas,akhirnya penyaluran bantuan berupa pinjaman modal tidak tepat sasaran. Dimana kriteria penerima bantuan pinjaman modal sebetulnya sudah dmasuk dalam kategori UKM mandiri bukan tipe berkembang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori pemberdayaan dari Suharto (2009), indikator teori yaitu Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, Pemungkinan,dan Pemeliharaan . wawancara dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkkan data. Penentuan informan menggunakan teknik Purporsive sampling. Hasil penelitian tiap indikator teori secara keseluruhan strategi pemberdayaan cukup baik, namun masih terus memerlukan regulasi (kebijakan) berkelanjutan dari pemrintah Kabupaten Pamekasan supaya bisa meningkatkan kesempatan lebih besar pengerajin memasarkan hasil produksinya secara berkelanjutan (suistainable policy). Kata Kunci: Kebijakan berkelanjutan; UKM Batik; Pemberdayaan.
CITATION STYLE
Luaylik, N. F., Azizah, R. N., & Saputri, E. (2022). STRATEGI PEMBERDAYAAN UMKM BATIK DESA KLAMPAR KABUPATEN PAMEKASAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJKAN BERKELANJUTAN. Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial Dan Administrasi Negara, 6(2), 315. https://doi.org/10.30737/mediasosian.v6i2.2458
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.