ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi kritik cerpen “Telinga” karya Seno Gumira Ajidarma (SGA) terhadap rezim Orde Baru (Orba) Indonesia. Hal tersebut akan dijelaskan dengan cara meninjau struktur produksi dan ideologi teks cerpen “Telinga” karya SGA. Untuk menjelaskannya, penelitian ini menggunakan teori kritik sastra materialistis Terry Eagleton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode dialektika. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menjelaskan ideologi teks sebagai produk pengolahan estetik atas struktur produksi pada masa Orba. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, cerpen “Telinga” sebagai kritik hadir dengan cara menerobos struktur produksi pada masa Orba yang selalu diatur oleh pemerintah. Struktur produksi pada masa Orba yang berkaitan dengan corak produksi umum didominasi oleh pemerintah. Segala bentuk produksi diatur sehingga muncul ideologi umum represif yang berada dalam naungan ideologi Pancasila. Hal tersebut memengaruhi corak produksi sastra yang dituntut untuk pro-pemerintah. Namun, ideologi kepengarangan SGA justru hadir sebagai bentuk resistensi kepada pemerintah sehingga ideologi estetik dalam cerpen “Telinga” berbentuk kontradiksi dengan ideologi umum pada masa Orba. Kedua, kritik cerpen “Telinga” diartikulasikan dengan ideologi teks yang hadir melalui simbol-simbol. Dalam manifestasinya, cerpen “Telinga” berhasil mengkritik Orba dengan cara menyampaikan fakta realitas tanpa harus digugat oleh pemerintah. Kritik tersebut pada gilirannya juga memanfaatkan narasi satire. Dengan demikian, cerpen “Telinga” sebagai kritik dinaturalisasikan melalui ruang estetik untuk mengungkap fakta yang dibungkam pada masa Orba.KATA KUNCI: Struktur produksi; estetik; ideologi teks; Orde Baru (Orba); Terry Eagleton “TELINGA” SHORT STORY CRITICISM STRATEGY TOWARDS THE ORBA: REVIEWING PRODUCTION STRUCTURE AND IDEOLOGY OF THE TEXT ABSTRACT: This research aims to explain the strategy of “Telinga” short story by Seno Gumira Ajidarma (SGA) towards the Indonesian New Order (Orba) regime. It will be explained by reviewing the production structure and ideology of the text of “Telinga” short story by SGA. This research uses Terry Eagleton’s literature’s materialistic criticism theory. The method used in this research is the dialectical method. This method allows the researcher to explain the ideology of the text as a product of aesthetic processing of the production structure during the Orba era. The results showed the following. First, “Telinga” short story as a criticism comes by breaking through the production structure during the Orba era which was always regulated by the government. The production structure during the Orba era related to the general mode of production was dominated by the government. All forms of production are regulated in order that a repressive general ideology emerges under the auspices of the Pancasila ideology. This affected the literary mode of production which was demanded to support the government. However, the SGA’s authorship ideology actually exists as a form of resistance againts the government in order that the aesthetic ideology in “Telinga” short story contradicts the general ideology during the Orba era. Second, “Telinga” short story criticism is articulated with the ideology of the text which is present through symbols. In its manifestation, “Telinga” short story successfully criticizes the Orba regime by delivering reality-based fact without any accusation by government. The critic on its turn also applies satire narracy. Therefore, “Telinga” short story as criticism naturalized through an aesthetic space to reveal silenced fact during the Orba era.KEYWORDS: Production structure; aesthetic; ideology of the text; New Order (Orba); Terry Eagleton
CITATION STYLE
Prasetyo, H. (2021). STRATEGI KRITIK CERPEN “TELINGA” TERHADAP ORBA: MENINJAU STRUKTUR PRODUKSI DAN IDEOLOGI TEKS. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 17(2), 122–134. https://doi.org/10.25134/fon.v17i2.4329
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.