Penggunaan antibiotik yang irasional dapat menyebabkan timbulnya resisten di Rumah sakit terutama di unit perawatan intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perbandingan pola sensitivitas bakteri terhadap antibiotik antara ruang ICU dan non ICU di RSUD Dr H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian ini deskriptif analitik menggunakan pendekatan retrospektif. Sampel pada penelitian ini 284 dibagian mikrobiologi laboratorium Patologi klinik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Uji statistik univariat. Hasil Pola kuman berdasarkan kultur pada periode bulan januari- maret 2019 yaitu di ruang non ICU Enterobacter sp yaitu 51 sampel dan Klebsiella pneumoniae yaitu 9 sampel. Di ruang ICU adalah Enterobacter cloacea yaitu 68 sampel, Klebsiella sp yaitu 34 sampel, Proteus mirabilis yaitu 16 sampel, dan Escherichia coli yaitu 15 sampel. Kesimpulan Pola kuman terbanyak di ruang ICU adalah Enterobacter cloacea sensitivitas tertinggi terhadap amikacin sedangkan ruang non ICU adalah Enterobacter sp sensitivitas tertinggi terhadap antibiotik netilmycin.
CITATION STYLE
Hidayat, H., Febriani, U., Anggotomo, W., & Kurnia, M. A. (2020). PERBANDINGAN POLA SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK ANTARA RUANG ICU DAN NON ICU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2019. Jurnal Medika Malahayati, 4(1), 53–61. https://doi.org/10.33024/jmm.v4i1.2444
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.