Ancaman terbesar bagi bayi prematur yang baru lahir adalah perubahan suhu di dalam uterus dan suhu ruangan yang dapat mengakibatkan hipotermia. Prosedur mandi juga memiliki resiko untuk menjadi penyebab hipotermi pada bayi prematur khususnya. Swaddle bath dapat menghalangi kehilangan panas melalui mekanisme konveksi, konduksi, evaporasi maupun radiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas swaddle bath dalam menjaga kestabilan suhu tubuh. Melibatkan 50 bayi prematur yang memiliki berat >1500 gram dan suhu tubuh >350C- ≥37.50C yang dibagi menjadi kelompok swaddle bath dan kelompok conventional bath. Metode penelitian quasi-experimental pretest- posttest control di RSUD Al Ihsan Jawa Barat selama 1 bulan. Uji statistik menggunakan wilcoxon test untuk menguji data pre dan post test diantara masing- masing kelompok dan uji Mann Whitney untuk menguji data post tes diantara dua kelompok. Hasil analisa terbukti swaddle bath dapat mempertahankan suhu tubuh dengan p 0.018 < α 0.05. Simpulan dari penelitian ini adalah teknik swaddle bath dapat mempertahankan kestabilan suhu tubuh bayi prematur setelah prosedur mandi. Disarankan teknik memandikan tersebut dijadikan sebagai prosedur tetap untuk memandikan bayi prematur di ruang perawatan perinatalogi.
CITATION STYLE
Fauziah Rudhiati, Murtiningsih, & Risna Rosaria Indah. (2020). Swaddle Bath Mempertahankan Suhu Pada Bayi Prematur. Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.36971/keperawatan.v3i1.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.