Semua orang dapat mengalami depresi, termasuk juga pada anak-anak. Pandemi COVID- 19 mengharuskan ibu memberikan waktu pengasuhan yang lebih banyak kepada anak di samping penurunan kondisi finansial yang dapat menyebabkan adanya stres pengasuhan pada ibu. Stres pengasuhan pada ibu dapat menyebabkan kerentanan pada ibu dalam melakukan tindakan kekerasan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kekerasan pada anak menjadi mediator hubungan antara stres pengasuhan yang dimiliki oleh ibu dimasa pandemi COVID-19 dengan depresi pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melibatkan 96 responden dengan cara convenience sampling. Berdasarkan hasil analisis jalur ditemukan bahwa stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi Covid-19 tidak berkontribusi secara signifikan pada terjadinya kekerasan terhadap anak (â = .179, p = .082). Hasil ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak tidak menjadi mediator hubungan antara stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi COVID-19 dengan depresi yang terjadi pada anak. Namun demikian, depresi pada anak terjadi dengan adanya kontribusi stres pengasuhan pada ibu di masa pandemi COVID-19 (â = .325, p = .000) serta kekerasan terhadap anak (â = .532, p = .000).
CITATION STYLE
Aniella Hosea, L., Widyorini, E., & Sumijati, S. (2022). Kekerasan terhadap Anak sebagai Mediator antara Stres Pengasuhan pada Ibu di Masa Pandemi COVID-19 dan Depresi Anak. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 27(1), 47–60. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol27.iss1.art4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.