Kasus leptospirosis masih menjadi perhatian terutama di negara tropis, seperti Indonesia. Kota Semarang menjadi salah satu kota dengan kejadian leptospirosis yang mengalami peningkatan dalam 2 tahun terakhir. Surveilans epidemiologi dilakukan dalam rangka pengendalian leptospirosis. Permasalahan yang terjadi dalam surveilans leptospirosis, yaitu manajemen data yang kurang lengkap, informasi dan pemetaan kasus kurang informatif, serta akses pengguna terhadap ketersediaan data yang kurang memadai. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan sistem informasi surveilans leptospirosis dengan SIG dalam mendukung pengendalian berdasarkan faktor risiko lingkungan di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Metode penelitian adalah research action dengan pendekatan kualitatif, serta pengembangan sistem dengan metode FAST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan menurut aspek kemudahan, kelengkapan, ketersediaan, keakuratan, dan ketepatan waktu telah dinilai lebih baik dan mampu mengatasi permasalahan yang ada sebelumnya untuk mendukung tindakan pengendalian. Sistem informasi surveilans leptospirosis dapat diaplikasikan di sarana pelayanan kesehatan untuk melaporkan kasus secara langsung agar jangkauan data dan informasi lebih luas, akurat, dan efisien.
CITATION STYLE
Muna, C. N., Agushybana, F., & Raharjo, M. (2018). Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Leptospirosis Di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 6(1), 8–13. https://doi.org/10.14710/jmki.6.1.2018.8-13
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.