Prevalensi status gizi balita berdasarkan berat badan per tinggi badan (BB/TB) di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan prevalensi status gizi balita sangat kurus 2,6% dan kurus 6,5% (Kemenkes, 2012). Peran ibu sebagai pengasuh dan pendidik anak di dalam keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam prosesnya, anak memerlukan kebutuhan dasar berupa makanan, perawatan kesehatan, perlindungan, perumahan dan kasih sayang. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Jinten 11 di dapatkan data prevalensi status gizi balita dengan gizi lebih 7,58%, gizi baik 65,15% dan gizi kurang 27,27% dan keseluruhan ibu melakukan pengasuhan penuh terhadap anak balitanya tanpa bekerja diluar rumah. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh balita usia 1-5 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 57 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner dan KMS. Analisis data menggunakan Chi Square. Sebagian besar responden berpendidikan dasar (45,6%), sebagian balita berumur 48-59 (45,6%), dan sebagian besar balita berjenis kelamin laki-laki (66,7%). Pola asuh sebagian besar tidak baik (59,6%), sedangkan status gizi sebagian besar baik (87,7%). Tidak ada hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita, dimana nilai pvalue 0,197>0,05. Tidak ada hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di Posyandu Jinten 11 Kelurahan Bumijo di wilayah kerja Puskesmas Jetis.
CITATION STYLE
Puspita, W. dwi, Irmadani, A. S., & Arlina, A. (2022). HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU JINTEN 11 KELURAHAN BUMIJO DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS. Jurnal Berita Kesehatan, 15(1). https://doi.org/10.58294/jbk.v15i1.80
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.