Saat ini, tidak banyak atau bahkan jarang didapati ajang pencarian bakat penghafal Al-Qur’an yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurang diminatinya tayangan bertajuk keagamaan, terutama hafalan Al-Qur’an, yang kemudian membuat kecilnya jumlah penonton program acara ini. Stasiun televisi nasional RCTI menayangkan program dengan tema pencarian bakat Hafiz Indonesia kategori anak-anak dan berhasil menarik perhatian penonton televisi. Hal ini terbukti dari rating dan share yang cukup tinggi untuk acara ini selama Bulan Ramadhan. Penelitian ini bertujan untuk mengamati bagaimana strategi produser program acara Hafiz Indonesia dalam mempertahankan eksistensi program ini di RCTI.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teorimilik Febe Chen yang membahas mengenai pribadi kreatif dan orisinil. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara langsung dengan produser Hafiz Indonesia, serta dokumentasi yang berupa pengumpulan dokumen-dokumen berkaitan dari tim Hafiz Indonesia. Sedangkan analisis data yang digunakan antara lain adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa strategi produser Hafiz Indonesia dalam mempertahankan eksistensi program acara Hafiz Indonesia adalah dengan menampilkan sesuatu yang berbeda di setiap tahunnya. Upaya-upaya tersebut di antaranya seperti menaikkan jumlah hafalan bagi peserta dari minimal 1 juz Al-Qur’an menjadi 5 juz Al-Qur’an, menghadirkan inspirator penghafal Al-Qur’an dari Tajekistan, Mesir dan para gubernur Indonesia yang merupakan seorang hafiz, serta memperbaharui gimmick berupa games seperti peta Al-Qur’an, sambung ayat dan estafet random.
CITATION STYLE
Sholihah, A. (2021). Strategi Kreatif Produser Hafiz Indonesia RCTI. Jurnal At-Taghyir: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat Desa, 3(2), 321–340. https://doi.org/10.24952/taghyir.v3i2.4195
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.