Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi womenpreneur di Kota Semarang sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif yang dikorelasikan dengan konsep maqasid syari’ah as-syatibi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer (wawancara, observasi) dan data sekunder (kepustakaan, dokumentasi). Hasil penelitian menunjukkan potret womenpreneur di Kota Semarang mengalami perkembangan yang signifikan. Sebagian besar usaha yang dijalankan womenpreneur salah satunya bidang fesyen yang memanfaatkan digitalisasi dalam pemasarannya. Kota Semarang mengalami Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang terus meningkat dari 6,52% di tahun 2018 menjadi sebesar 6,86 % di tahun 2019. Dalam perkembangannya, womenpreneur dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi kreatif dapat mensejahterakan perekonomian mereka sekaligus menjadi inspirasi semua pihak untuk menciptakan inovasi, kreatifitas dan mencari motif-motif terbaru dari produk yang akan dipasarkan. Kegiatan ekonomi kreatif yang dijalankan tidak hanya meningkatkan kualitas dan omset usaha saja,akan tetapi harus terpenuhinya 5 elemen Maqashid Syariah yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Hal ini dapat diterapkan dengan cara mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi yang diharamkan Allah. Selain itu, hasil dari usaha ekonomi kreatif dapat memenuhi standar dalam penjagaan jiwa dengan menjaga kesehatan agar sekeluarga sehat dan dapat menjalankan aktivitas produksi dengan lancar yang nantinya dijadikan sebagai warisan kepada anak-anaknya kelak ketika sudah dewasa.
CITATION STYLE
Faizah, F. N., Baharudin, B., & Agustina, R. (2022). Womenpreneur: Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Perspektif Maqasid Syari’ah Imam Asy-Syatibi. Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial Dan Sains, 11(2), 267–274. https://doi.org/10.19109/intelektualita.v11i2.14482
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.