Penelitian ini merupakan kualitatif dengan kajian studi kasus. Di dalam penelitian ini masalah yang ditemukan adalah interferensi yang terjadi saat pemelajar Tiongkok belajar bahasa Indonesia. Selain penulis sebagai instrumen kunci, instrumen tambahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja, table kodifikasi data, tabel analisis data, dan tabel penyimpul data. Hasil penelitian menunjukkan adanya interferensi penambahan bunyi, pengurangan bunyi, dan perubahan bunyi. Penambahan bunyi dapat ditemukan bahwa ada interferensi pada bunyi tengah, yakni bunyi /y/ dan /g/ dan pada bunyi akhir, yakni bunyi /i/ dan /a/ yang ditemukan pada akhiran bunyi konsonan. Kedua, terkait pengurangan bunyi dapat ditemukan bahwa bunyi bunyi /ń/ menjadi /n/, hal ini menunjukkan bahwa ada pengurangan bunyi konsonan /y/. Terakhir, terkait perubahan bunyi. Pada bunyi vokal, interferensi perubahan bunyi yang ditemukan adalah perubahan bunyi /a/ dan /u/ menjadi bunyi /e/ dan perubahan bunyi vokal /un/ à /uen/. Pada bunyi konsonan, interferensi yang ditemukan adalah perubahan pada bunyi hambat bilabial (/p/ à /b/, /b/ à /p/), bunyi labiodental (/f/ à /h/), bunyi hambat alveolar (/t/ à /d/, /d/ à /t/), bunyi nasal (/n/ à /l/, /l/ à/n/), getar (/r/ à /l/), bunyi hambat velar (/g/ à /k/, /k/à/g), bunyi hambat palatal (/j/ à /c/), dan bunyi afrikatif palatal (/c/à/j/).
CITATION STYLE
Jiuangga, V. V. (2022). INTERFERENSI BAHASA MANDARIN DALAM BAHASA INDONESIA LISAN PEMELAJAR TIONGKOK. KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, Dan Sastra), 6(1), 85–97. https://doi.org/10.33479/klausa.v6i1.528
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.