Teh herbal biasanya dibuat dari bagian tumbuhan seperti daun, bunga, biji, akar dan kulit kayu yang diseduh dengan air mendidih. Teh celup merupakan teh yang dibungkus dengan kertas yang memiliki pori-pori halus yang tahan panas. Pengolahan teh herbal celup yaitu dengan dilakukan penyotiran bahan baku, pengeringan dengan dijemur dibawah sinar matahari hingga kering, penghalusan bahan, pengayakan, pembungkusan atau pengemasan bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi dari pembuatan teh celup herbal daun ruku-ruku dengan penambahan bunga kenanga dan stevia serta untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap teh celup herbal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 adalah yaitu Formulasi ruku-ruku dan Kenanga (K) dan faktor 2 adalah penambahan stevia (S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi daun ruku-ruku dengan penambahan bunga kenanga (K) dan daun stevia (S) tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar air dan nilai organoleptik pada uji hedonik yaitu warna, rasa. Penambahan stevia (S) berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar abu, sedangkan perbandingan percampuran ruku-ruku dan bunga kenanga (K) berpengaruh nyata (P0,05) terhadap uji organoleptik (hedonik) aroma. Hasil dari penerimaan konsumen yang paling bagus pada perlakuan K3S3 (ruku-ruku =2g:kenanga =0,4g: Stevia=0,7g) yaitu 6,85%.
CITATION STYLE
Sahfitri, A., Moulana, R., & Widayat, H. P. (2019). Penerimaan Konsumen terhadap Teh Celup Herbal Ruku-Ruku (Ocimum tenuiflorum L.) dengan Penambahan Bunga Kenanga (Cananga odorata) dan Daun Stevia (Stevia rebaudiana). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(4), 345–352. https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i4.12515
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.