Minat Masyarakat terhadap Keraton Cirebon di Era Globalisasi

  • Al Ghani A
  • Ekasari A
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. The tourism sector is claimed to be one way to improve the economy for the community. The palace is a form of historical heritage and also a cultural heritage. Until now, the palace and its derivatives can still be found in the city of Cirebon even though it is influenced by the currents of globalization. The current flow of globalization has had an influence on the cultural development of the Indonesian nation. In the era of globalization, there are many other tourist destinations that are considered more attractive. This is what makes this research conducted with the aim of knowing the public's interest in the Cirebon Palace and its derivatives in the era of globalization. This study uses a descriptive method using a quantitative approach. The sampling technique used is Cluster Random Sampling and the number of research samples obtained is 117 respondents. Selected respondents in this study are people who live in Cirebon City, Cirebon Regency, Bandung City. The results of the analysis show that from the 8 questions, the majority of respondents answered agree, which means that people are still interested in the Cirebon Palace cultural tourism despite the strong current of globalization. This can be used as a reference by the palace manager to develop cultural tourism in the three palaces both in terms of development and marketing. Abstrak. Sektor Pariwisata diklaim sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat. Keraton merupakan salah satu bentuk peninggalan sejarah dan juga cagar budaya. Sampai saat ini keraton beserta turunannya masih dapat dijumpai di Kota Cirebon walaupun dipengaruhi oleh adanya arus globalisasi. Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Di era globalisasi pun banyak muncul destinasi wisata lainnya yang dianggap lebih menarik. Hal inilah yang membuat penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap Keraton Cirebon beserta turunannya di era globalisasi. Penelitian ini memakai metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling dan diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 responden. Responden terpilih dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon Kota Bandung. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari ke-8 pertanyaan didapat bahwa mayoritas responden menjawab setuju yang berarti bahwa masyarakat masih berminat terhadap wisata budaya Keraton Cirebon walaupun adanya arus globalisasi yang kuat. Hal ini dapat dijadikan acuan oleh pengelola keraton untuk mengembangkan wisata budaya pada ketiga keraton baik dari segi pembangunan maupun pemasaran.

Cite

CITATION STYLE

APA

Al Ghani, A., & Ekasari, A. M. (2022). Minat Masyarakat terhadap Keraton Cirebon di Era Globalisasi. Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning, 2(2), 500–506. https://doi.org/10.29313/bcsurp.v2i2.3595

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free