Selama ini kajian tentang struktur kebahasaan lebih banyak diarahkanpada kajian tentang bunyi, morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimatsedangkan kajian tentang wacana sangat jarang dilakukan. Tulisan inimencoba menganalisis wacana yang terdapat dalam Harian Kompas(tanggal 15 Juni 2017) yang berkaitan dengan kepaduan bentuk dan maknasekaligus mengidentifikasi fungsi, kategori, dan makna unsur langsungpembentuk kalimat dalam wacana. Secara metodologis, data dikumpulkanmenggunakan metode observasi atau simak dan dianalisis menggunakanmetode pada intralingual. Hasil analisis data menunjukkan bahwa, padaaspek kohesi, wacana Harian Kompas cenderung menggunakan (1)penanda hubungan leksikal yang ditandai dengan pengulangan, (2)perangkaian melalui penggunaan kata-kata transisi seperti dengan, namun,(3) penunjukan dengan menggunakan ke depan secara anaforik, misalnyatersebut. Dari aspek koherensi, untuk menjaga kepaduan cenderungmenggunakan (1) pertalian ‘penjumlahan’, (2) pertalian ‘perlawanan’, serta(3) pertalian ‘cara’. Secara sintaksis, kalimat-kalimat pembangun wacanaterdiri atas kalimat atasan dan bawahan. Kalimat atasan cenderungmengemban fungsi Predikat dan Subjek sedangkan kalimat bawahancenderung mengemban fungsi Keterangan
CITATION STYLE
Burhanuddin, B. (2019). Analisis Kohesi dan Koherensi Wacana di Media Cetak: Refleksi Kepaduan Bentuk dan Makna dalam Wacana Harian Kompas. Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pendidikan, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.29303/kopula.v1i1.2561
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.