PERISTIWA PEMBERANTASAN PGRS-PARAKU DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 1967 (KAJIAN TEORI HEGEMONI GRAMSCI UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL)

  • Purmintasari Y
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang objektif mengenai  peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, analisis teori hegemoni Gramsci terhadap peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku, pembelajaran sejarah lokal melalui materi peristiwa pemberantasan PGRS-Paraku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk studi kasus terpancang. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan atau narasumber yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Teknik pengumpul data berupa observasi langsung dengan alat pengumpul data panduan observasi, komunikasi langsung dengan alat pengumpul data panduan wawancara.Berdarkan pembahasan penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PGRS/Paraku dibentuk ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia Malaysia, dimana Soekarno tidak setuju terhadap pembentukan Federasi Malaysia. Sikap Soekarno ini  didukung oleh rakyat Kalimantan Utara. Namun ketika Orde Baru, kondisi menjadi berubah. PGRS/Paraku yang dulunya menjadi garda terdepan dalam konfrontasi akhirnya diperangi dan dibumihanguskan. Teori hegemoni Gramsci membantu dalam menganalisis peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku. Hegemoni merupakan alat untuk melanggengkan kekuasaan. Dalam penumpasan PGRS/Paraku sebagai bentuk kecil hegemoni di Kalimantan Barat, tindakan kekerasan yang bersifat memaksa dilakukan oleh militer, dalam hal ini adalah angkatan darat. Soeharto memberi kontrol yang sangat ketat untuk dapat mengendalikan situasi di lapangan. Masyarakat Dayak di daerah perbatasan menghimpun kekuatan bersama-sama ABRI melawan komunis yang telah memecah belah mereka dan menumpas PGRS/Paraku.Kajian peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku melalui kajian hegemoni Gramsci dapat menjadi suatu materi pembelajaran sejarah lokal. Mahasiswa dapat menggali sejarah lokal yang ada dan dapat menambah pengetahuan baik bagi mahasiswa maupun dosen serta dapat meningkatkan rasa nasionalisme pada mahasiswa generasi yang akan datang. Adapun saran yang dapat disampaikan bahwa penggunaan sejarah lokal suatu daerah harus terus dikembangkan agar pembelajaran sejarah tidak hanya mengkaji sejarah nasional saja. Hal ini dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme. Kata Kunci : PGRS/Paraku, Hegemoni Gramsci

Cite

CITATION STYLE

APA

Purmintasari, Y. D. (2015). PERISTIWA PEMBERANTASAN PGRS-PARAKU DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 1967 (KAJIAN TEORI HEGEMONI GRAMSCI UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL). ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 10(1). https://doi.org/10.21831/istoria.v10i1.3601

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free