pada usia 6-12 tahun diperlukan perawatan gigi lebih intensif. Berdasarkan hasilsurvey di SD Negeri Jatiwarna III Pondok Melati Bekasi, didapatkan bahwa dari 30 siswa terdapatsekitar 15 siswa yang mengatakan suka mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, sepertipermen, biskuit, coklat, eskrim dan jarang menyikat gigi. Karies gigi adalah gigi berlubang yangditandai dengan adanya plak yang disebabkan bakteri yang memproduksi asam. Menyikat gigiadalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri dan plak. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan kebiasaan menyikat gigi dengan kejadian karies gigi pada anak SD diSDN Jatiwarna III, Bekasi. Metodologi Penelitian desain penelitian ini adalah deskriptif korelasidengan menggunakan metode survey dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalampenelitian ini sebanyak 372 orang dengan sampel 79 responden yang dipilih secara purposivesampling. Instrumen penelitian yang dilakukan menggunakan kuesioner dan alat observasi.Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Squaredengan α = 5%.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan kebiasaan menyikat gigi dengan karies gigi pvalue 0,003< 0,05. Simpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kebiasaanmenyikat gigi dengan kejadian karies gigi. Saran penulis adalah peran orangtua sangatmempengaruhi
CITATION STYLE
Putri, D. A. K. (2019). HUBUNGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SD DI SDN JATIWARNA III KOTA BEKASI. Afiat, 5(01), 1–8. https://doi.org/10.34005/afiat.v5i01.714
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.