Tindakan Kolektif Jaringan Rakyat Miskin Kota Pada Isu Legalitas Tanah Bersengketa Di Kampung Susun Akuarium

Abstract

Isu legalitas tanah menjadi agenda JRMK sebagai tuntutan pemenuhan janji kampanye politik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Pilkada 2017. Anies Baswedan menjanjikan akan memberikan hak berupa legalitas tanah di tanah yang bersengketa. Akan tetapi, janji tersebut belum terlaksana hingga akhir periode Anies. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui fokus dan isu utama dalam advokasi gerakan JRMK dalam kasus legalitas tanah di Kampung Susun Akuarium, Selain itu, untuk mengetahui Mobilizing Structures gerakan advokasi JRMK Jakarta dan bagaimana cara JRMK mengelola sumber daya gerakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi mendalam. Hasil penelitian ini melihat bahwa fokus utama JRMK melakukan advokasi adalah menuntut agar status kepemilikan rumah susun dapat menjadi hak milik. Upaya JRMK mengawal isu legalitas tanah di Kampung Susun Akuarium adalah dengan memanfaatkan kontrak politik antara JRMK dengan Anies Baswedan. Tindakan kolektif yang dilakukan JRMK dalam mengangkat legalitas tanah membuktikan bahwa aktivitas gerakan sosial JRMK membawa kesempatan dalam merubah kebijakan perkotaan. Pengelolaan dan pengorganisasian sumber daya yang dimiliki merupakan indikator penting untuk menentukan keberhasilan gerakan warga Kampung Akuarium. Melalui proses pelebaran relasi dan jumlah massa, gerakan tidak hanya memperluas sumber daya, tetapi meningkatkan kapasitas dan kekuatan gerakan terhadap struktur kota.