Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah infeksi pada masa nifas dimana infeksi tersebut berawal dari ruptur perineum. Berdasarkan hasil data di BPM “I” tahun 2017 terdapat ibu hamil 1.201, jumlah ibu bersalin sebanyak 290 orang. Jumlah ibu yang mengalami ruptur perineum saat persalinan sebanyak 155 orang (53,5%). Jumlah ibu bersalin primipara yang mengalami ruptur perineum sebanyak 109 orang (37,6%), dan jumlah ibu bersalin multipara yang mengalami ruptur perineum sebanyak 46 orang (15,9%). Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin primipara di BPM Ny.“I” Cipageran Cimahi Utara Kota Cimahi. Metodologi Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen the static Group Comparison dengan membagi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang ibu hamil yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Teknik pemilihan sampel dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari dokumentasi, booklet, lembar observasi serta lembar partograf. Data dianalisis menggunakan Independent t test untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pijat perineum dengan kejadian ruptur perineum dengan hasil signifikansi 0,028 (p0.05). Simpulan dan Saran yang dapat diberikan yaitu pijat perineum dapat mencegah terjadinya ruptur perineum pada persalinan normal. Program ini dapat diaplikasikan di praktik klinik kebidanan khususnya pada ibu hamil primigravida. Kata Kunci: Pijat Perineum, Ruptur Perineum
CITATION STYLE
Choirunissa, R., Suprihatin, S., & Han, H. (2019). PENGARUH PIJAT PERINEUM TERHADAP KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA DI BPM NY “I” CIPAGERAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI JAWA BARAT. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(2), 124–133. https://doi.org/10.37012/jik.v11i2.77
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.