End stage renal disease (ESRD) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan menetap dimana tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan, elektrolit. ESRD membutuhkan terapi pengganti ginjal salah satunya adalah hemodialisis (HD). Hemodialisis bertujuan untuk membuang produk sisa metabolisme, protein, kelebihan air serta koreksi gangguan keseimbangan elektrolit melalui suatu tabung (dialiser) dengan prinsip difusi dan ultrafiltrasi. The Renal Association menyarankan untuk melakukan pemeriksaan Hb secara rutin pada pasien ESRD untuk skrining kejadian anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hemodialisis terhadap nilai hemoglobin pasien end stage renal disease di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Penelitian ini menggunakan desain komparatif, dengan metode one group pretest posttest design. Metode sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 37 orang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai hemoglobin pasien sebelum hemodialisis 7,37 g/dl dan setelah dilakukan hemodialisis, rata-rata nilai hemoglobin pasien 8,38 g/dl. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk dengan hasil data terdistribusi normal. Analisis bivariat menggunakan Uji Paired T-Test dan didapatkan hasil p value = 0,004 < ? 0.05. Disimpulkan bahwa ada pengaruh hemodialisis terhadap nilai Hemoglobin sebelum dan setelah hemodialisis. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sebaiknya pemeriksaan hemoglobin dilakukan setelah hemodialisis untuk mendapatkan hasil yang akurat.
CITATION STYLE
Rosdewi, R., Tola’ba, Y., Syahrul, M., & Tika, D. (2023). PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP NILAI HEMOGLOBIN PADA PASIEN END STAGE RENAL DISEASE DI RS. STELLA MARIS MAKASSAR. Jurnal Ners, 7(1), 68–73. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.11021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.