Kerang adalah jenis moluska yang hidup di substrat beberapa ekosistem perairan. Kerang merupakan komponen penting yang berperan sebagai pemakan sisa organik yang berada di perairan (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspension feeder) dalam rantai makanan. Beberapa spesies kerang juga dapat berperan dalam mengakumulasi (bioakumulator) logam berat. Di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur, Indonesia, kerang sering digunakan oleh masyarakat setempat sebagai bahan dasar makanan dan cangkangnya dijual sebagai dekorasi kamar, perhiasan, dan peralatan rumah tangga. Akibat terjadinya eksploitasi terhadap kerang secara berlebihan, telah diduga bahwa kepadatan populasi dan keanekaragaman spesies kerang telah menurun. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2019 di Pantai Bilik di Taman Nasional Baluran untuk menentukan komposisi spesies dan preferensi habitat spesies kerang. Pengambilan sampel acak digunakan untuk mengukur komposisi spesies kerang di daerah penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat adanya 6 ordo, 8 famili, 11 genera, dan 14 spesies. Nilai keanekaragaman spesies yang dihitung menggunakan indeks keanekaragaman jenis (H'). Hasil yang diperoleh menunjukkan telah ditemukan 2,109, yang menunjukkan keanekaragaman spesies tingkat sedang. Analisis kemerataan spesies menunjukkan nilai sebesar 0,79, yang berarti kemerataan spesies rendah. Habitat kerang di Pantai BilikĀ lebih terfokus pada bongkahan karang mati yang ditumbuhi alga. Moluska sering ditemukan bersama dengan karang dari keluarga Faviidae, terutama yang berasal dari genus Porites.
CITATION STYLE
Setiawan, R., S, S., Mulyadi, B. P., & Hamdani, R. H. (2019). Preferensi Habitat Spesies Kerang Laut (Moluska: Bivalvia) Di Ekosistem Intertidal Tanjung Bilik Taman Nasional Baluran. Natural Science: Journal of Science and Technology, 8(3). https://doi.org/10.22487/25411969.2019.v8.i3.14601
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.