Governance or collaboration between governments has not been fully implemented. It is evident that there is still a discrepancy in the implementation of good cooperation between people and the bumdes themselves. The study is intended to know how the public collaboration with the municipal business can can be made in the village of can can be kept alive. The research methods used are qualitative methods with natural characteristics as direct data sources. Data collection techniques are conducted by observation, interview and documentation, the data analysis techniques used for data reduction, data presentation and deduction. The study is tested by the abstract governance theory presented by Ansell and Gash, by the indicator of face to face dialogue, trust building, commitment to process, share understanding, and intermediate elections. The results of the study show that the efforts made by the Village and BUMDes carry out socialization and provide business training to people who already have a business, and are just starting a business, as well as reminding them to repay loans and hope that there will be growing awareness of the community or business actors in the obligation to pay loans, also public awareness about Bumdes which makes people take advantage of business opportunities with assistance from the Bumdes themselves.AbstrakCollaborative Governance atau kolaborasi antar pemerintahan belum sepenuhnya dijalankan. Dapat dilihat dari masih adanya ketidaksesuaian pada pelaksanaan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan Bumdes itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kolaborasi masyarakat terhadap badan usaha milik daerah dalam miningkatkan keberadaan Bumdes di Desa Margaasih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, sementara teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini diuji dengan teori Collaborative Governance yang dikemukakan oleh Ansell dan Gash, yaitu dari indikator face to face dialogue (dialog tatap muka), trust building (membangun kepercayaan), commitment to process (komitmen terhadap proses), share understanding (pemahaman bersama), dan intermediate outcomes (hasil antara). Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh desa dan BUMDes melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan usaha kepada masyarakat yang sudah memiliki usaha, dan baru memulai usaha, serta mengingatkan untuk membayar pinjaman serta harapan agar tumbuhnya kesadaran masyarakat atau pelaku usaha dalam kewajiban membayar pinjaman, juga kesadaran masyarakat tentang Bumdes yang membuat masyarakat menjadi memanfaatkan peluang adanya usaha dengan bantuan daripada Bumdes itu sendiri.
CITATION STYLE
Permatasari, A. (2023). COLLABORATIVE GOVERNANCE BUMD DESA MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG. REFORMASI, 13(1), 25–33. https://doi.org/10.33366/rfr.v13i1.4370
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.