Bali dan Nusa Tenggara memiliki kondisi tektonik yang komplek. Aktivitas seismik umumnya pada wilayah penelitian berasal dari subduksi lempeng Indo-Australia (Busur Sunda), patahan naik busur belakang, dan juga aktivitas vulkanis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui seismisitas, pola tektonik dan menghitung sudut penujaman lempeng di wilayah Bali hingga Nusa Tenggara berdasarkan metode relokasi Teleseismic Double-Differencedengan model kecepatan 3D. Data yang digunakan adalah data katalog gempabumi BMKG pada periode pengamatan Januari 2010 – Februari 2017 sebanyak 4201 kejadian gempabumi. Hasil relokasi menunjukkan pola sebaran gempabumi yang didominasi oleh gempa-gempa dangkal di wilayah barat daerah penelitian, dan semakin ke arah timur semakin dalam, yang mengindikasikan bahwa gempa tersebut berasal dari zona subduksi
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Prakoso Setiadi, T. A. (2018). Relokasi Gempabumi Teleseismic Double-Difference di Wilayah Bali – Nusa Tenggara dengan Model Kecepeatan 3D. Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi, 9(1), 45. https://doi.org/10.34126/jlbg.v9i1.149