Abstract: Patikan kerbau leaf contains alkaloid, flavonoid, phenol, and tannin can potentially be an antibacterial. The purpose of this research is to test the resisting potency of patikan kerbau leaf extract against Staphylococcus aureus (ATCC25923) dan Escherichia coli (ATCC11229). This was an experimental laboratory study using modified Kirby-Bauer with well diffusion technique at Research and Microbiology Laboratory of MIPA Faculty, Sam Ratulangi University Manado. Patikan kerbau leaf extract was obtained by using 96% etanol maceration. Extract concentrations used in this study were 50 mg/ml, 25 mg/ml, 12.5 mg/ml and 6.25 mg/ml. Ciprofloxacin was used as the positive control and CMC as the negative control. The CMC showed no inhibition zone. Ciprofloxacin had the widest zone of inhibition. The average of inhibition zone diameters produced by ciprofloxacin was 33,3 mm on S. aureus and 33 mm on E.coli. Euphorbia hirta leaf extract concentration of 50 mg/ml resulted in average inhibition zone diameter of 18.83 mm on S.aureus and 17.83 mm on E.coli. Extract concentration of 25 mg/ml resulted in 17.33 mm on S. aureus and 16.83 mm on E.coli. Extract concentration of 12,5 mg/ml resulted in 15.5 mm on S. aureus and 14.83 mm on E.coli. Then, extract concentration of 6.25 mg/ml resulted in 15.16 mm on S. aureus and 13.3 mm on E.coli. Conclusion: Extract of Euphorbia hirta leaf has potential inhibitory effect towards bacterial growth of S. aureus and E. coli. Moreover, the inhibitory effect of Euphorbia hirta extract is greater towards S. aureus rather than E.coliKeywords: antibacterial, patikan kerbau leaf extract, S. aureus, E. coliĀ Abstrak: Daun patikan kerbau mengandung alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak daun patikan kerbau terhadap Staphylococcus aureus (ATCC25923) dan Escherichia coli (ATCC11229). Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium di Laboratorium Penelitian dan Mikrobiologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado dengan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi dengan sumuran. Ekstrak daun patikan kerbau diperoleh dari proses maserasi dengan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian ialah 50mg/ml, 25mg/ml, 12,5mg/ml dan 6,25mg/ml. Siprofloksasin digunakan sebagai kontrol positif dan CMC sebagai kontrol negatif. Pada penelitian ini CMC yang tidak mempunyai zona hambat. Siprofloksasin memiliki diameter zona hambat yang paling besar. Rerata diameter zona hambat yang dihasilkan oleh siprofloksasin adalah 33,3 mm terhadap bakteri S.aureus dan 33 mm pada bakteri E.coli. Ekstrak daun patikan kerbau konsentrasi 50 mg/ml menghasilkan diameter zona hambat rata-rata sebesar 18,83 mm pada bakteri S.aureus dan 17,83 mm pada bakteri E.coli. Ekstrak daun patikan kerbau konsentrasi 25mg/ml sebesar 17,3 mm pada bakteri S.aureus dan 16,83 mm pada bakteri E.coli. Ekstrak daun patikan kerbau konsentrasi 12,5mg/ml sebesar 15,5 mm pada bakteri S.aureus dan 14,83 mm pada bakteri E.coli. Kemudian, konsentrasi 6,25mg/ml sebesar 15,16 pada bakteri S.aureus dan 13,3 mm pada bakteri E.coli. Simpulan: Ekstrak daun patikan kerbau berpotensi memiliki efek daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli. Daya hambat ekstrak daun patikan kerbau lebih besar pada S.aureus daripada E.coli Kata kunci: antibakteri, ekstrak daun srikaya, S. aureus, E. coli
CITATION STYLE
Mahmud, F. I., Mambo, C., & Awaloei, H. (2016). Uji daya hambat ekstrak daun patikan kerbau (euphorbia hirta l.) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli. Jurnal E-Biomedik, 4(2). https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14654
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.