Temu putih adalah tanaman yang kaya akan manfaat, khususnya dalam bidang kesehatan. Permasalahan utama dari perbanyakan tanaman temu putih secara konvensional adalah penggunaan bahan tanam berupa rimpang yang memiliki masa dormansi 2-3 bulan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan multiplikasi eksplan C. zedoria terhadap 3 jenis karbohidrat, yaitu sukrosa, glukosa dan amilum dengan konsentrasi 2% dan 4% yang dikombinasikan dengan 2 jenis sitokinin, yaitu BAP 2 ppm dan TDZ 1.5 ppm secara in vitro. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 78 unit percobaan dan dengan waktu pengamatan selama 12 Minggu Setelah Tanam (MST). Hasil percobaan menunjukkan kombinasi sukrosa dan glukosa dengan sitokinin BAP dan TDZ memberikan pengaruh terhadap poliferasi tunas baru, perkembangan dan pertumbuhan planlet tanaman C. zedoria. Sedangkan, penggunaan amilum pada setiap perlakuan menyebabkan kematian fisiologis lebih cepat. Penggunaan TDZ pada setiap perlakuan memberikan hasil yang lebih baik terhadap jumlah tunas baru. Perlakuan dengan media Sukrosa 4% + TDZ 1.5 ppm memberikan hasil yang paling tinggi terhadap jumlah tunas yaitu 4.67 kali lipat dari kontrol. Perlakuan dengan media Sukrosa 2% + BAP 2 ppm memberikan hasil yang paling tinggi pada panjang tunas senilai 2,98 kali lipat dari kontrol dan jumlah daun senilai 2,4 kali lipat dari kontrol.
CITATION STYLE
Murgayanti, M., Putri, A. A., & Nuraini, A. (2021). Multiplikasi tunas tanaman temu putih (Curcuma zedoria (Christm.) Roscoe) pada berbagai jenis karbohidrat dan sitokinin secara in vitro. Kultivasi, 20(3). https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i3.33296
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.