Tahun 2018 Rakuten Insight menyurvei hewan jinak di Asia. Survei diikuti 97.000 responden dari benua asia timur dan asia tenggara. bahwa 59% orang memiliki binatang peliharaan. Dari banyaknya peliharaan, kucing menjadi pilihan, terutama diIndonesia. sebanyak 47% orang memelihara kucing. Kucing terkadang sering terkena penyakit, dan kita suka bingung apa yang terjadi dengan hewan kita, dan bagaimana cara kita bisa mengobatinya, terutama kota yang tidak memiliki rumah perawatan hewan. Untuk mengetahui penyakit apa yang diderita kucing, diperlukan informasi medis untuk mengetahui itu, sedangkan yang kita tahu masih sangat terbatas. akibatnya dibutuhkan sistem guna menyampaikan pengetahuan seperti seseorang pakar, penulis membuat sistem dimana berisi pengetahuan seseorang ahli penyakit pada kucing, agar masyarakat yang awam dapat mengetahui jenis penyakit serta penyembuhanya, rancangan sistem pakar menggunakan metode Naïve Bayes dimana pengklasifikasian probabilitasnya sederhana. keuntunganya naïve bayes hanya membutuhkan data kecil pelatihan untuk proses klasifikasi yang diperlukkan untuk parameter dalam membantu membuat sistem identifikasi penyakit. hasil contoh, kita menginputkan gejala-gejala seperti bulu rontok, lingkaran merah pada kulit, serta bercak putih seperti ketombe, dimana merupakan gejala pernyakit kadas seperti yang ada disystem. Hasil penelitian menunjukkan diagnosa penyakit kucing menggunakan naïve bayes dapat menghasilkan akurasi 93%.
CITATION STYLE
Ramadhan, F. Z., Aditya, G., Nainggolan, P. D. Y., & Adhinata, F. D. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Hewan Kucing Berbasis Web. Jurnal Komtika (Komputasi Dan Informatika), 5(2), 122–131. https://doi.org/10.31603/komtika.v5i2.5301
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.