Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fase tumbuh kembang anak usia dini dalam kajian Neuroscience dan Al-Qur’an. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Dalam kajian Neuroscience terjadi perkembangan yang pesat pada fase usia 0-8 tahun. Dimana syaraf otak berfungsi mencapai 80%. Pesatnya pekembangan syaraf otak ini disebut sebagai masa golden ages. Dimana terjadi masa puncak keemasan tumbuh kembang anak baik dari aspek spiritual, kognitif, bahasa, logika matematika, seni dan sosial emosional. Jika orang tua dan pendidik dapat memberikan stimulus dan bimbingan dengan baik, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan bahagia. Selain dalam kajian Neuroscience, tulisan ini juga menjelaskan mengenai fase tumbuh kembang anak dalam kajian Al-Qur’an. Istilah anak dalam Al-Qur’an disebut ash-shabi dan ath-thifl, kedua istilah ini mengisyaratkan pada anak yang baru lahir sampai menjelang balig. Al-Qur’an menjelaskan bahwa pada fase ini anak lemah dan membutuhkan pendampingan dan bimbingan. Selain menganugerahkan ASI sebagai makanan pertama dan utama di masa awal kelahiran, tuntunan syariat Islam juga mengajarkan untuk melaksanakan mendengarkan adzan di telinga sebelah kanan, dan iqamah sebelah kiri. Selain itu anjuran lain adalah aqiqah dan memberikan nama yang baik serta melaksanakan hitan. Selain memberikan ajaran tersebut, Al-Qur’an memberikan isyarat untuk mendidik anak dengan ketakwaan dan mencontohkan akhlak yang baik.
CITATION STYLE
Solichah, A. S., Alwi, W., Anshoruddin, A., & Alam, M. (2021). Anak Usia Dini dalam Tinjauan Neuroscience dan Al-Qur’an. El-Athfal : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak, 1(01), 1–11. https://doi.org/10.56872/elathfal.v1i01.267
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.