Penelitian ini mengenai karakterisasi air daerah panas bumi Pencong dengan Metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri fisik, sifat kimia dan menentukan kelayakan dari cadangan panas bumi. Parameter utama untuk pengembangan daerah prospek panas bumi adalah suhu fluida di reservoir, permeabilitas, batuan reservoir, dan volume (luas dan tebal) dari reservoir. Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom, atom – atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dari hasil analisis laboratorim unsur yang dominan untuk ketiga sampel berturut – turut berupa bikarbonat, sebanyak 116,6 ppm; 120,3 ppm; dan 112,8 ppm, kemudian natrium sebanyak 112,96 ppm; 110,29 ppm; 108,5 ppm, kemudian silika sebanyak 48,46 ppm; 48,46 ppm; 48,33 ppm. Dari hasil laboratorim tersebut diperoleh nilai persentase kandungan ion HCO3- sebanyak 65,75%; 68,51%; 65,72%, Cl- sebanyak 17,44%; 17,61%; 18,02% dan SO42- sebanyak 16,78%; 13,86%; 16,25%, menunjukkan bahwa mata air panas daerah tersebut termasuk tipe air bikarbonat. Perkiraan temperatur bawah permukaan dengan menggunakan geothermometer Na – K pada daerah tersebut di tempat sampel I sampai tempat sampel III adalah 168,45oC, 148oC dan 160,02oC, dan termasuk dalam entalpi sedang dimana mempunyai batas suhu > 125oC, yang sistem pengendali mata air panas yang berada di Desa Pencong berasal dari interaksi batuan yang terjadi secara konveksi.
CITATION STYLE
Lolo, A., Patandean, C. F., & Ruslan, E. (2020). KARAKTERISASI AIR DAERAH PANAS BUMI PENCONG DENGAN METODE AAS (ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER) DI KECAMATAN BIRINGBULU, KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN. JURNAL GEOCELEBES, 4(2), 102–110. https://doi.org/10.20956/geocelebes.v4i2.8928
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.