Adanya madia sosial Facebook dan munculnya informasi hoax seakan-akan tidak bisa dipisahkan. Facebook sebagai media social terbesar sangat berpotensi dan menjadi lahan subur bagi berkembangnya informasi hoax, termasuk pencurian data dan informasi seseorang melalui informasi hoax yangdisebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tujuan penelitian ini guna mengetahui bagaimana hoaxbisa menjadi media pencurian data dan informasi di media sosial online Facebook dalam kurun waktu tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah desktriptif kualitatif dengan menggunakan data hasil observarsi. Dengan menggunakan pendekatan uses and gratifications dan teori ketergantungan media, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pencurian data Facebook melalui hoax ini terjadi karena tingginya jumlah pengguna dan ketergantungan khalayak pada penggunaan media sosial Facebook. Selain itu, rendahnya kesadaran para pengguna facebook untuk melakukan verifikasi informasi yang mereka dapatkan. Selama tahun 2018, jumlah masyarakat atau khalayak pengguna media sosial facebook dengan mudahnya mempercayai berita bohong dan membagikannya. Hal ini memudahkan penyebaran hoax (fake news) atau berita dengan tautan jebakan (clickbait) ke situs lain yang merupakan media pencurian data. Dampak dari hal ini yaitu akan melemahkan sistem keamanan komputer dan jaringan pengguna Facebook.
CITATION STYLE
Vebryto, R., & Irwansyah, I. (2020). Pencurian Data dan Informasi di Media Sosial Melalui Informasi Hoax: Studi Kasus pada Media Sosial Facebook. PERSPEKTIF, 9(2), 366–377. https://doi.org/10.31289/perspektif.v9i2.3627
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.