Krustasea merupakan organisme laut dengan keunikan tersendiri, karena visualisasinya yang beraneka warna dan dalam daur hidupnya organisme ini dapat berganti kulit. Kekhasan warna yang dimiliki oleh krustasea juga menarik perhatian pada saat dimasak yakni berubah warna menjadi merah. Fenomena ini terjadi karena adanya zat warna yang dikandung oleh krustasea dan dikenal sebagai pigmen karotenoid. Pada umumnya organisme laut termaksud krustasea memiliki kandungan pigmen karotenoid dengan jenis dan tipe yang beragam. Pigmen karotenoid merupakan pewarna alami (biokrom) yang umumnya terdapat pada krustasea. Pada penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penentuan jenis pigmen dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). KLT merupakan cara cepat dan mudah untuk pemisahan senyawa pada suatu sampel berdasarkan polaritas. Metode ini memudahkan untuk analisis skala kecil karena hanya memerlukan bahan-bahan yang relatif sedikit dan juga waktu yang cukup singkat, maka dari itu untuk mengetahui distribusi pigmen karotenoid pada kepiting Grapsus sp dalam penelitian ini menggunakan metode KLT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa distribusi pigmen karotenoid pada kepiting Grapsus sp betina adalah jenis pigmen β–karoten, β-kriptoksantin, astaksantin dan pigmen tipe astasen, yang terdistribusi pada organ karapas, lapisan epidermis, hepatopankreas dan gonad dari kepiting Grapsus sp.
CITATION STYLE
Abdullah, R., Paransa, D. S., Mantiri, D., Angkow, E., Angmalisang, P., & Mudeng, J. (2018). Distribusi pigmen karotenoid pada kepiting Grapsus sp dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS, 6(2), 19. https://doi.org/10.35800/jplt.6.2.2018.21389
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.