Determinan Sikap Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga di Provinsi Banten

  • Fajrini F
  • Ariasih R
  • Latifah A N
N/ACitations
Citations of this article
93Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Violence against women is a major public health problem worldwide. Result of the National Commission on Violence Against Women’s 2017 mapping showed that violence against women spreads more widely, in various types, causing traumatic scars, and the number continues to grow reaching 348.446 cases. This research aims to analyze the relations between individual, family,  and  community  basis  with  supportive  attitude  toward  domestic  violence.  Domestic violence in Banten Province is relatively high, from 2010 to September 2017 reaching 442 cases. Data analysis was carried out on married men and women, a total of 1.876 in Banten Province’s 2012  Indonesian  Demographic  Health  Survey.  IDHS  used  a  cross-sectional  design  and  the statistical analysis employed logistic regression. The results showed that supportive attitude were widely welcomed at individual basis (women younger age, low education, younger of age at first marriage, and living in rural areas) as well as at family basis (being a sole decision maker). AbstrakKekerasan  terhadap  perempuan  merupakan  masalah  kesehatan  masyarakat  yang utama di seluruh dunia. Hasil pemetaan Komnas Perempuan tahun 2017 di seluruh Indonesia, menunjukkan bahwa persebaran kekerasan terhadap perempuan semakin luas, bentuknya semakin beragam, bekas traumanya  mendalam, dan jumlahnya terus berkembang mencapai 348.446 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Banten tergolong tinggi terhitung dari tahun 2010 hingga September 2017 mencapai 442 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, keluarga, dan masyarakat dengan sikap setuju terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Analisis data dilakukan pada responden laki-laki dan perempuan menikah sebanyak 1.876 orang di Provinsi Banten pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan analisis statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap setuju lebih diterima secara luas pada faktor individu (perempuan, orang berusia lebih muda, orang berpendidikan rendah, menikah muda, status ekonomi rendah, dan tinggal di pedesaan) dan faktor keluarga (pengambilan keputusan tunggal).

Cite

CITATION STYLE

APA

Fajrini, F., Ariasih, R. A., & Latifah A, N. (2019). Determinan Sikap Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga di Provinsi Banten. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(2), 173–189. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v9i2.1113

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free