Dari sisi perekonomian, masyarakat Desa Margasari ada di kelas menengah ke bawah. Pendapatan yang kecil dengan biaya hidup yang tinggi. Untuk membantu kebutuhan rumah tangga, ibu-ibu di Desa Margasari berusaha untuk membantu ekonomi rumah tangga dengan cara berjualan di sekitar sekolah. Kondisi setelah masyarakat memahami tentang pemilahan sampah, dan bahwa sampah anorganik bisa menghasilkan keuntungan dari sisi materi. Tim pengabdian menginisiasi membentuk kelompok pengolahan sampah bagi ibu-ibu di Desa Margasari. Metode dalam program pengabdian yang dilakukan adalah tahap awal identifikasi permasalahan kelompok, kemudian pelatihan sesuai dengan kebutuhan kelompok (manajemen pengolahan dan pencatatan keuangan). Kemudian tahap pelaksanaan, yaitu dilakukanya pelatihan manajemen pengolahan dan pencatatan keuangan dan tahap akhir dilakukannya pendampingan. Hasil pengabdian ini antara lain: 1). Peserta mengetahui faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi oleh kelompok pengolahan sampah; 2). Peserta manajemen pengolahan sampah yang baik sehingga terstruktur dan tertib administrasi adanya pembagian tugas; 3). Peserta dapat membuat pencatatan keuangan yang baik; 4). Peserta dan masyarakat sekitar memahami keuntungan dengan adanya ke bank sampah dan pentingnya legalitas dari sebuah kegiatan yaitu dengan di bentuknya koperasi; 5). Peserta dapat mengoperasikan mesin jahit sehingga dapat menghasilkan berbagai jenis barang dari sampah.
CITATION STYLE
Satya, M. T., Yudistria, Y., & Tejaningrum, A. (2018). MANAJEMEN PENGOLAHAN KELOMPOK SAMPAH. Dharma Bhakti Ekuitas, 3(1). https://doi.org/10.52250/p3m.v3i1.81
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.