ALIH FUNGSI LAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EKSISTENSI AGAMA DAN BUDAYA DI BALI

  • Dharmika I
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Konflik sosial budaya yang terjadi, baik dalam masyarakat manapun di dunia ini termasuk yang di berbagai daerah Indonesia dimulai oleh perebutan sumber-sumber daya alam. Apabila perebutan ini berjalan sesuai  aturan main  yang mereka anggap adil, maka konflik tidak terjadi. Namun, jika terjadi  sebaliknya, maka  konflik sulit dihindarkan. Perebutan  sumber daya alam (tanah)  yang mengabaikan nilai keadilan, nilai kejujuran dan nilai religius merupakan sumber konflik  yang tak bisa diabaikan. Persoalan tanah yang banyak beralih  fungsi di Kota Denpasar, menjadi halangan yang sangat besar dalam mewujudkan dan menjaga sumber air sawah agar tetap lestari dan mempengaruhi budaya dan agama (super struktur) yang dianut. Alih fungsi sawah menjadi restauran, pertokoan, jalan, pemukiman, perkantoran yang demikian cepat menyebabkan berkurangnya  penyerapan air ke tanah.  Air hujan  yang turun dari langit tidak  ‘transit’ di sawah-sawah, tegalan atau resapan, airnya kemudian langsung mengalir ke laut tanpa pernah kita manfaatkan sebagai air tawar, air bersih.  Persoalan tanah yang demikian besarnya beralih fungsi terutama di kota-kota besar  nantinya akan mempengaruhi budaya, dan agama (super struktur) yang dianut oleh masyarakat Bali.

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Cite

CITATION STYLE

APA

Dharmika, I. B. (2019). ALIH FUNGSI LAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EKSISTENSI AGAMA DAN BUDAYA DI BALI. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 10(2), 21–27. https://doi.org/10.32795/ds.v19i2.434

Readers' Seniority

Tooltip

Lecturer / Post doc 1

50%

PhD / Post grad / Masters / Doc 1

50%

Readers' Discipline

Tooltip

Philosophy 1

33%

Agricultural and Biological Sciences 1

33%

Arts and Humanities 1

33%

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free