Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumberdaya ikan yang besar. Pentingnya informasi keberadaan ikan dan jumlah stok ikan menjadi agenda penting saat ini. Selama ini nelayan dan pelaku industri perikanan tangkap melakukan pencarian ikan berdasarkan pengalaman melaut. Hal ini juga sangat dikeluhkan dengan tingginya harga solar, satu hari berlayar bisa memerlukan biaya lebih dari Rp.100 juta dalam mencari ikan. Penggunaan teknologi satelit dapat membantu mengukur suhu permukaan laut dan kandungan klorofil di suatu perairan. Tetapi seringkali, lokasi daerah penangkapan ikan yang dideteksi oleh satelit sering tidak tepat. Kerapkali informasi dari satelit tidak dapat diberikan kepada pengusaha perikanan atau masyarakat nelayan secara langsung (online). Kata kunci : teknologi akustik bawah air, stok ikan, habitat ikan, keberadaan ikan, potensi ikan PERNYATAAN KUNCI Teknologi Akustik Bawah Air mampu memperoleh data ukuran, stok ikan, dan habitat ikan secara akurat dan real time. Keunggulan penggunaan teknologi akustik bawah air antara lain (1) great speed measurement atau quick assessment method, (2) direct estimation (tidak tergantung dari data statistik perikanan, percobaan tagging, dan dapat menghitung secara langsung terhadap target yang disurvei, (3) perolehan dan pemrosesan data secara real time, (4) akurasi dan presisi tinggi, (5) tidak berbahaya/tidak merusak objek bawah air yang diukur, (6) bisa digunakan di daerah remote (inaccessible area). REKOMENDASI KEBIJAKAN
CITATION STYLE
Manik, H. M. (2015). TEKNOLOGI AKUSTIK BAWAH AIR: SOLUSI DATA PERIKANAN LAUT INDONESIA. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 1(3), 181. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i3.10295
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.