HIPOALBUMINEMIA: PENGARUHNYA PADA FARMAKOKINETIKA AGEN-AGEN ANESTESI

  • Wardhana A
  • Widyastuti Y
  • Mahmud
N/ACitations
Citations of this article
86Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Hipoalbumin merupakan kondisi di mana kadar albumin yang beredar di dalam serum kurang dari 3.5 mg/dL. Albumin berfungsi sebagai protein pengikat dan pembawa berbagai substansi termasuk obat-obatan. Referat ini mengkaji pengaruh kadar albumin plasma pada perubahan farmakokinetika agen-agen anestesi. Agen anestesi inhalasi dan intravena kebanyakan bersifat lipofilik dan memiliki pengikatan protein yang tinggi. Konsentrasi albumin berbanding lurus terhadap koefisien partisi darah/gas. Untuk agen intravena, gradien konsentrasi obat tak terikat antara plasma dan jaringan akan meningkat pada kondisi hipoalbuminemia. Perubahan volume distribusi dan waktu paruh eliminasi terjadi, tetapi konsentrasi obat tak terikat saat kondisitunak tidak bergantung pada jumlah pengikatan obat pada protein. Pemberian agen anestesi intravena secara bolus umumnya tidak memerlukan penyesuaian dosis pada kondisi hipoalbuminemia. Hal berbeda pada pemberian kontinyu intravena. Tidaklah banyak studi klinis mengenai agen anestesi pada pasien hipoalbuminemia. Umumnya, studi klinis dilakukan pada pasien dengan sirosis, yang dapat disertai dengan kondisi hipoalbuminemia. Salah satu studimampu menunjukkan perubahan efek klinis akan terlihat pada pemberian propofol infusan maupun injeksi berulang di banding dengan bolus saat induksi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wardhana, A. P., Widyastuti, Y., & Mahmud. (2023). HIPOALBUMINEMIA: PENGARUHNYA PADA FARMAKOKINETIKA AGEN-AGEN ANESTESI. Jurnal Komplikasi Anestesi, 5(1), 83–91. https://doi.org/10.22146/jka.v5i1.7314

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free