Penelitian bermaksud mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal dapat membangun ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan yang semakin berat. Penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif dan menggunakan tiga teknik, yakni observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumentasi. Hasil penelitian menemukan, komunikasi interpersonal berperan penting membentuk ketahanan keluarga dan menguatkan fungsi keluarga menghadapi tantangan semakin berat. Komunikasi interpersonal antara orangtua dan anak melalui pemberian pernyataan-pernyataan seperti “kenalilah keluargamu dan ingat siapa dirimu”, “kita hidup tidak sendiri” dan “ingat tetangga, ingat keluarga” dapat membentuk konsep diri/karakter anak dan keluarga di tengah masyarakat seperti yang dilakukan para orangtua kepada anak/keluarga di Lingkungan 1 Pasar 6 Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Medan Selayang. Terdapat relasi dan tindakan keluarga yang positif atas dasar percakapan, konformitas, ketergantungan serta distribusi kekuasaan yang berasal dari orangtua dan anak sehingga terbangun relasi hangat dan suportif dicirikan dengan saling menghormati, memperhatikan satu sama lain. Komunikasi interpersonal dapat berfungsi membangun relasi antar-keluarga dan relasi sosial dalam bentuk arisan berusia 20 tahun. Komunikasi keluarga di Lingkungan ini (keluarga lama) menjunjung tinggi rahasia keluarga dan pembatasan pada hal yang tabu. Pesan itu disampaikan orangtua kepada anak-anak terutama antar-keluarganya, sehingga keluarga dapat memelihara topik yang tidak lazim disampaikan dalam arisan keluarga. Sikap itu sebagai pengikatan, evaluasi, pemeliharaan, privasi, pertahanan serta komunikasi antar -keluarga.
CITATION STYLE
Thariq, M. (2018). Membangun Ketahanan Keluarga dengan Komunikasi Interpersonal. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 3(1), 34. https://doi.org/10.31289/simbollika.v3i1.1204
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.