Pandemi COVID-19 merupakan bagian dari pandemi penyakit coronavirus 2019 yang menyebar ke seluruh dunia. Laporan Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia per 16 Juli 2021, terdapat 351.336 kasus dari kelompok usia anak-anak dari total 2,4 juta kasus. Hal ini berdampak pada pembatasan pelaksanaan pendidikan di Indonesia, termasuk di Yayasan Ummu’l Quro Depok sebagai mitra kegiatan. Kegiatan abdimas ini memberikan edukasi COVID-19 dan protokol kesehatan kepada siswa melalui aplikasi mobile berbasis Augmented Reality. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, kegiatan memberikan dampak positif kepada guru dan siswa. Adanya penambahan wawasan mengenai media pembelajaran berbasis IT pada guru dengan skor sebesar 93% pada kategori sangat baik. Tingginya pemahaman siswa TK mengenai COVID-19 dan protokol kesehatan dengan skor evaluasi rata-rata 92 dari 100 nilai maksimum. Hasil evaluasi pada siswa SD juga menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai COVID-19, dari rata-rata skor pretest 90,7 naik menjadi 98,7 untuk posttest. Hasil uji Paired Sample-T Test menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari kedua hasil test dimana (3.40) > (2.16) untuk batas kritis α=0,05 yang mengindikasikan adanya pengaruh penggunaan Aplikasi ARCovidia pada peningkatan pemahaman siswa. Hasil penelitian ini masih perlu evaluasi lebih lanjut melalui penambahan jumlah sampel untuk mendapatkan evaluasi dan dampak kegiatan yang lebih luas.Kata kunci: Augmented Reality, COVID-19, edukasi anak, transformasi digital.
CITATION STYLE
Safitri, R., Fitria, N., & Sartika Ramadani, D. (2023). Pemanfaatan ARCovidia sebagai Media Edukasi untuk Meningkatkan Pemahaman COVID-19. Media Karya Kesehatan, 6(1). https://doi.org/10.24198/mkk.v6i1.44255
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.