Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Produksi tomat di Indonesia mengalami penurunan yang di sebabkan berkurangnya luas panen di Indonesia tahun 2011 sampai 2015 mengalami penurunan sebesar 7,57 %. Hal ini disebabkan karena budidaya tomat yang cukup sulit karena tanah di Indonesia umumnya ultisol dan juga harga yang tidak stabil membuat petani enggan menanam tomat. Tanah ultisol ini memiliki kandungan unsur hara yang rendah. Penggunaan bahan organik berupa pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan pupuk kompos jerami dan penambahan pupuk hayati bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik yaitu pupuk kandang sapi, kandang ayam dan pupuk kompos jerami pada pertumbuhan dan produksi tanaman tomat, mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat, dan untuk mengetahui interaksi jenis pupuk organik yaitu pupuk kandang sapi, kandang ayam dan pupuk kompos jerami dengan pemberian dosis pupuk hayati pada pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi tomat, jumlah buah, jumlah bunga, dan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk kompos jerami dengan produksi 6,8 kg per petak, jumlah buah sebesar 130 buah per petak, jumlah bunga 61 per tanaman, dan tinggi 90,61 cm.
CITATION STYLE
Ziladi, A. R., Hendarto, K., Ginting, Y. C., & Karyanto, A. (2021). PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN APLIKASIPUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicumMill) DI DESA SUKABANJAR KECAMATAN GEDONG TATAAN. Jurnal Agrotek Tropika, 9(1), 145. https://doi.org/10.23960/jat.v9i1.4757
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.