Latihan fisik dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mengakibatkan ketidakteraturan siklus menstruasi. Tidak teraturnya siklus menstruasi merupakan gejala utama dari gangguan ovulasi. Penyebab paling penting dari gangguan ovulasi adalah penurunan sekresi Gonadothropin Releasing Hormone(GnRH) yang diatur oleh mekanisme sumbu Hipotalamus-Pituitari-Ovarium (HPO) sehingga menyebabkan penurunan sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH). Ganggguan mekanisme sumbu HPO dapat disebabkan oleh latihan fisik yang berat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan efek latihan fisik mulai dari intensitas ringan sampai berat terhadap kadar FSH serum mencit betina. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian randomized post-test only control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 ekor mencit betina yang dibagi menjadi empat kelompok dengan teknik simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan fisik intensitas ringan, sedang, dan berat. Variabel terikat adalah kadar FSH serum mencit. Hasil dianalisis menggunakan software SPSS 25 dengan uji one way-Analysis of Variance. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar kadar FSH mencit dengan latihan fisik ringan, sedang dan berat. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan efek latihan fisik intensitas ringan, sedang, dan berat terhadap kadar FSH serum mencit betina.
CITATION STYLE
Wijayanti, A. P., Herawati, L., Frety, E. E., & Faizah, Z. (2022). Intensitas Latihan Fisik Ringan-Berat Kurang Memengaruhi Kadar Follicle Stimulating Hormone Serum Mencit Betina. Jurnal Veteriner, 23(1), 10–15. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.1.10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.