Tulisan ini adalah refleksi kontemporer atas doktrin ketuhanan Yesus pada situasiperbudakan gaya baru dewasa ini. Studi doktrinal Injili selama ini mengalamikemandegan dogmatisme, karena hanya pengulangan tema-tema abstrak tanpaterkait dengan kehidupan riil. Khususnya dalam pengaplikasian kristologi ketuhanan Yesus pada konteks segar, di mana kekristenan berada. Refleksi Injili sekarang terlalu menekankan kristologi “from above”dalam tema keilahian-Nya seperti: supremasi, keunikan, dan finalitas Kristus, tetapi melalaikan perspektif “from afore” pada dampak penebusan Kristus dalam kehidupan Kristen secara aktual. Kecenderungan hasilnya adalah pemisahan kejuruselamatan dari ketuhanan-Nya sampai pada pemisahan pengakuan dan praktik ketuhanan Yesus. Pada kondisi ini, tulisan aplikatif kontekstual Kristologi Injili hanya konsep superiorisme Kristus di atas oknum dan melawan isu-isu ideologis di sekitar kegerejaan masa kini. Di sini pentingnya reformulasi Kristologi Injili yang seimbang antara tematema keilahian dan isu kemanusiaan yang berfokus pada ketuhanan dan kejuruselamatan-Nya, keprihatinan apologetis dengan etis, kepercayaan konseptual dengan praktika, juga implementasi kristologis Injili yang parenialisme dalam kontekstualisme. Lalu mereartikulasikan ketuhanan Yesus yang teraplikasi dalam isu-isu kemanusiaan sekarang, berdasarkan hubungan hubungan komprehensif tema ketuhanan-Nya. Pada konteks ini ada kesempatan bagi kaum Injili untuk mengkontekstualisasikan doktrin Kristus (Kristologi) pada soal khusus, seperti perbudakan masa kini yang muncul lagi dalam gaya baru.
CITATION STYLE
Siburian, T. (2019). KRISTOLOGI KETUHANAN YESUS PADA ISU SLAVERY GAYA BARU: SUATU USAHA KONTEKSTUALISASI INJILI. Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama, 1(2). https://doi.org/10.36972/jvow.v1i2.13
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.