ABSTRAKLansia merupakan tahap akhir dalam pertumbuhan manusia, semakin bertambahnya usia akan terjadi perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh manusia. Perubahan yang terjadi meliputi persarafan, musculoskeletal, penglihatan, pendengaran. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor fisiologis pada lansia dengan resiko jatuh di Dusun Wangil Desa Sambonganyar Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Metode: penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 112 lansia (total sampling). Instrument yang di gunakan untuk pengukuran faktor fisiologis terdiri dari pemeriksaan keseimbangan (berg balance scale), pemeriksaan kekuatan otot, pemeriksaan visus (snellen cart), dan pemeriksaan pendengaran (garputala), serta pengukuran resiko jatuh menggunakan kuesioner resiko jatuh. Instrumen telah dilakukan uji validitas (p > 0,374), dan uji reliabilitas Cronbach’s alpha = 0,836 dan telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik penelitian kesehatan dari FIKKES UNIMUS dengan nomer 0020/KEPK/VII/2022. Hasil: adanya hubungan yang signifikan antara faktor fisiologis pada lansia dengan resiko jatuh dengan p value < 0,05 ( uji chi square). Kesimpulan: faktor fisiologis yang semakin rendah akan mengurangi resiko jatuh pada lanjut usia. Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan edukasi kepada lansia dan keluarga tentang resiko jatuh serta untuk pengembangan program kegiatan pencegahan resiko jatuh pada lansia di pelayanan kesehatan.Kata kunci: Lansia, faktor fisiologis, resiko jatuh
CITATION STYLE
Sholekah, L. A., Soesanto, E., & Aisah, S. (2022). HUBUNGAN FAKTOR FISIOLOGIS PADA LANSIA DENGAN RESIKO JATUH DI DUSUN WANGIL DESA SAMBONGANYAR KABUPATEN BLORA. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 11(2), 174. https://doi.org/10.31596/jcu.v11i2.1116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.